Pemberi Fasilitas Demo 2 Desember Terancam Pidana jika…

SEMARANG Media Online– Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengancam akan memberi sanksi kepada para pihak yang memberikan sarana dan fasilitas untuk unjuk rasa di Jakarta pada 2 Desember 2016.
“Berdasarkan info intelijen tetap ada yang berangkat ke Jakarta pada aksi 2 Desember besok,” kata Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono, di sela apel konsolidasi mengawal kebinekaan di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin (27/11/2016).
Hadir dalam kesempatan apel itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal Jaswandi, Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji, serta prajurit dari berbagai kesatuan.

Condro menegaskan, sanksi akan ditegakkan jika kegiatan unjuk rasa tersebut berujung pada tindak pidana. Jika hal itu terjadi, maka polisi akan menyelidiki siapa yang memberi fasilitas dan dana.
Selain itu, polisi juga mengatur kendaraan angkutan yang dipakai ke Jakarta. Ia mengingatkan pada Organda agar tidak menyalahgunakan trayek dalam memfasilitasi warga ke Jakarta.
“Penggunaan sarana transportasi harus sesuai penggunaan trayek. Organda sudah sosialisasi perpindahan satu tempat ke tempat lain ada trayeknya,” kata dia.
Dalam apel kebinekaan sendiri, Kapolda membacakan maklumat yang berisi empat poin utama. Maklumat itu antara lain, pertama dalam penyampaian pendapat, masyarakat Jateng bertanggung jawab mematuhi hak orang lain, menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa; kedua dilarang membawa senjata api, senjata pemukul, atau yang membahayakan.
Ketiga, pemberian fasilitas sarana dan fasilitas unjuk rasa yang menimbulkan pidana dapat dikenakan sanksi; dan penggunaan sarana transportasi harus sesuai penggunaan trayeknya. |  KOMPAS.com
>

Nasi Bungkus dan Air Mineral Tersedia Gratis Sepanjang Jalan untuk Peserta 212 dari Ciamis

Jawa Barat Media Online -HATI siapa yang tidak akan bergetar melihat ribuan mujahid Ciamis yang kemarin sempat long march jalan kaki. Jika hatimu tak bergetar, maka berdukalah. Karena mungkin hatimu sedang sakit tertutup debu-debu duniawi.

Jika iman sudah memanggil, maka tak ada yang bisa menghalangi. Jarak yang jauh bukan menjadi masalah. Konsumsi yang mungkin terlihat sulit, bukan menjadi rintangan. Karena mereka yakin bahwa pertolongan Allah begitu dekat.


Dan keyakinan mereka berbuah manis. Ketika mereka berjalan baru menempuh jarak 50 km, ternyata pemerintah mencabut larangan untuk bus yang selama ini menolak mengangkut peserta aksi.

Di saat perut minta haknya untuk diisi, ternyata sepanjang jalan yang dilalui, banyak masyarakat yang memberikan pertolongan secara sukarela. Ribuan nasi bungkus beserta air mineral tersedia gratis untuk mereka. Indahnya kebersamaan ini.

Siapakah yang menggerakan pertolongan itu? Tentu Allah. Karena mereka berjuang mengharap “bayaran” dari Allah semata, maka Allah pun membalasnya spontan di dunia. Allah tak akan menelantarkan hamba-Nya yang berjuang ikhlas untuk-Nya semata.

Dan saya yakin aksi 212 di Jakarta nanti tak akan pernah sepi dari pertolongan-Nya. Para peserta aksi tak perlu takut kelaparan atau kehausan, karena Allah akan menjaga mereka. [Widi Astuti]

>

Aung San Suu Kyi Tunda Kunjungan ke Indonesia

Yangon - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menunda kunjungannya ke Indonesia pada Desember mendatang. Penundaan ini diumumkan setelah kepolisian Indonesia menggagalkan rencana pengeboman Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.

Seperti dilansir AFP, Selasa (29/11/2016), Suu Kyi berencana untuk mengunjungi Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Singapura pada 30 November hingga 2 Desember mendatang. Namun seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Myanmar menyatakan rencana kunjungan itu ditunda.

"Kami menunda kunjungan ke Indonesia karena persoalan di Rakhine dan juga wilayah utara Shan State," terang Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar, Aye Aye Soe. Shan State merupakan lokasi pertempuran militer Myanmar dengan pemberontak etnis.

"Rencana kunjungan akan diatur dalam waktu dekat," tutur Aye Aye Soe kepada AFP, sembari membantah penundaan ini didasari alasan keamanan.

Baca juga: Negara Barat Makin Prihatin Akan Cara Suu Kyi Tangani Kekerasan di Myanmar

Namun diketahui pekan lalu, Polri menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa wilayah. Terduga teroris perakit bom bernama Rio Priatna Wibowo ditangkap pada Rabu (23/11), di Majalengka, Jawa Barat. Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah besar peledak dengan kekuatan tinggi.

Pada Sabtu (26/11), Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror menangkap terduga teroris bernama Bahrain Agam di Aceh Utara. Lalu pada Minggu (27/11) pagi, Densus 88 meringkus satu lagi terduga teroris bernama Saiful Bahri di Serang, Banten. Baik Bahrain maupun Saiful sama-sama diyakini sebagai anggota jaringan Rio Priatna Wibowo. Dari penangkapan itu, terungkap rencana pengeboman sejumlah lokasi, termasuk Kedubes Myanmar di Jakarta.

"Tersangka (Saiful-red) turut merencanakan pengeboman di Gedung DPR RI, Mabes Polri, Kedutaan Myanmar dan Stasiun TvOne dan Metro TV," terang Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (27/11).

Ditambahkan Boy Rafli, bahwa anggota jaringan Rio Priatna Wibowo juga merupakan anggota kelompok Jemaah Ansar Daulah atau JAD, yang telah berbaiat kepada militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). "Kelompok jaringan Rio merupakan sel JAD yang berbaiat kepada ISIS," ungkap Boy.

Baca juga: Polri: Terduga Teroris Banten Rencanakan Bom Gedung DPR dan Mabes Polri

Sementara itu, terkait krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, sejumlah unjuk rasa digelar di beberapa negara termasuk Indonesia. Ratusan demonstran menggelar aksinya di Jakarta, pekan lalu, menyerukan pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar terkait penindasan kepada minoritas Rohingya di Rakhine.

(nvc/bpn)
Aung San Suu Kyi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Aung San Suu Kyi saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB (REUTERS/Carlo Allegri)

>

Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini

JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempersiapkan tiga hal terkait pelaksanaan aksi damai yang akan berlangsung Jumat (2/12) mendatang di Monumen Nasional (Monas).

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjelaskan, hal pertama yang dipersiapkan adalah terkait ketersediaan toilet mobile.

BACA JUGA :
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat
Antisipasi demo, polisi tetap siagakan personel
"Di samping juga toilet yang ada ratusan di Monas, ditambah mobil toilet nanti akan ditambah lagi bantuan (tangki air dari) Transjakarta empat mobil. Jadi semua 12 mobil toilet, 4 diantaranya untuk mengambil air wudhu," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11).

Kedua, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan tenaga kesehatan. Sebanyak 50 petugas kesehatan dan 15 ambulance akan disiagakan selama aksi. Rumah sakit umum yang ada di sekitar Monas juga dibuka selama 24 jam.

Pemprov DKI Jakarta juga menyiagakan mobil pemadam kebakaran.

"3.000 personel Satpol PP kami kerahkan untuk pengamanan," kata Sumarsono.

Selain itu, pada hari tersebut, Pemprov DKI Jakarta akan menutup wisata ke Tugu Monas. Para pendemo bisa memarkirkan kendaraan mereka di Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, dan Lapangan IRTI Monas.

Dia memperkirakan taman di Monas akan rusak karena banyaknya jumlah massa yang melakukan aksi.

"Saya yakin itu, kemarin aja (saat aksi 4 November) 6.600 tanaman rusak. Pokoknya usul saya tanaman itu tanam yang berduri aja, kalau berduri kan orang takut," kata Sumarsono. (Baca: Polda Metro Jaya Akan Kawal Demo 2 Desember secara Humanis)

Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) sepakat aksi unjuk rasa pada 2 Desember dipusatkan di Monas.

GNPF MUI menuntut agar tersangka dugaan penista agama, Basuki Tjahaja Purnama, segera ditahan. Massa juga akan menuntut kasus Ahok untuk segera dilimpahkan ke pengadilan. Demonstrasi akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. (Kurnia Sari Aziza)

Editor : Sanny Cicilia
Sumber : Kompas.Com

Tags  demonstrasi 2 Desember
TOPIK #DEMO 212
Penjualan tiket kereta jelang demo 212 normal
Penjualan tiket kereta jelang demo 212 normal
Polri minta warga luar Jakarta tak ikut aksi 212
Polri minta warga luar Jakarta tak ikut aksi 212
Polri siagakan 22.000 personel amankan demo 212
Polri siagakan 22.000 personel amankan demo 212
Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini
Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini
Warga Lampung diimbau tak ke Jakarta untuk berdemo
Warga Lampung diimbau tak ke Jakarta untuk berdemo
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat

>

KaPolri mengimbau masyarakat dari luar Jakarta tidak mengikuti aksi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.

JAKARTA Media Online. KaPolri mengimbau masyarakat dari luar Jakarta tidak mengikuti aksi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
Masyarakat di sarankan untuk menggelar aksi damai dalam bentuk doa bersama di daerah-nya masing - masing saja" himbau Tito

"Masyarakat daerah di imbau andaikan bisa dilaksanakan dzikir atau istigasah itu sesuatu yang baik ketimbang harus ke Jakarta" ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/11/16) malam.

"Jadi masyarakat dipilih segala sesuatu yang efisien dan tidak menimbulkan risiko yang besar.
Kalau masyarakat iring - iringan terlalu jauh, juga berisiko.
Lebih baik semangat melakukan istigasah di daerah itu bagian yang dianjurkan" ucap dia.
Meski begitu, Boy mengaku tidak bisa melarang jika masyarakat dari luar daerah tetap ingin mengikuti aksi damai di Jakarta.
Ia berharap masyarakat mengutamakan keselamatan dalam perjalanan jika ingin mengikuti aksi 2 Desember di Jakarta.

"Jika ikut aksi di Jakarta, kami imbau perhatikan faktor keselamatan selama di jalan raya. Patuhi petugas selama dalam pengamanan jalur di Jakarta khususnya di Silang Monas. Terutama berkaitan dengan penempatan kendaraan dari luar kota. Nanti ada petugas khusus yang mengatur," ucap Boy.

Aksi damai tersebut merupakan aksi lanjutan yang telah dilakukan pada 4 November 2016 lalu, terkait pengawalan proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Polri memberi izin aksi digelar di Monas yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjamaah. (Akhdi Martin)

>

GUS SHOLAH: SHOLAT JUM'AT DI JALAN TIDAK DILARANG

GUS SHOLAH: SHOLAT JUM'AT DI JALAN TIDAK DILARANG

Pengurus Besar Nadhlatul Ulama telah mengeluarkan fatwa larangan salat Jumat di jalan. Namun, suara berbeda disampaikan oleh ulama NU lainnya. Sholahudin Wahid atau Gus Sholah.

Adik kandung Abdurrahman Wahid ini mengatakan, bahwa tidak ada larangan sama sekali dalam Islam untuk menunaikan salat Jumat di jalan. Menurutnya, salat Jumat di jalan boleh dilakukan. Terlebih jika masjid sudah tidak dapat menampung jamaah salat Jumat lagi.

"Kalau memang tidak bisa menampung jamaah, ya apa boleh buat," kata Gus Sholah, di Surabaya, Kamis, 24 November 2016

Gus Sholah mengatakan, keinginan umat Islam untuk melakukan aksi di Jakarta pada 2 Desember mendatang tidak perlu dilarang. Sebab, hal itu merupakan hak konstitusional setiap warga negara. "Kalau menurut saya tidak perlu dihalangi keinginan mereka. Mau diapakan lagi kalau mereka mau unjuk rasa," ujar Gus Sholah.

Terlebih, jika aksi itu dibarengi dengan kegiatan salat Jumat, maka hal itu adalah sesuatu yang biasa. "Konteksnya ini kan orang berbondong-bondong ke Jakarta untuk ikut salat Jumat, jadi itu hak masing-masing individu," ujar pesaing Said Aqil Siradj dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang tersebut.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan fatwa terkait salat Jumat di jalan raya. Namun tidak dijelaskan apakah fatwa itu berhubungan dengan rencana sejumlah ormas Islam yang akan menggelar aksi pada 25 November atau 2 Desember.

"NU sudah mengeluarkan fatwa bahwa Jumatan di jalan tidak sah," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.

>

KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL, TAK ADA YANG BISA HALANGI KAMI BELA ISLAM

KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL, TAK ADA YANG BISA HALANGI KAMI BELA ISLAM

Ketahuilah ....

Kalian bisa melarang semua perusahaan bus, travel dan angkutan massal lainnya agar tidak mengangkut kami berjihad membela agama kami.

Kalian bisa meneror dan mengancam para sopir dan kernet agar tidak mengantarkan kami memenuhi seruan ulama kami

Kalian bisa menakut-nakuti semua ketua RT, RW dan Lurah agar melarang warganya berangkat menjawab seruan jihad yang mulia ini

Namun ketahuilah, kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal pahlawan pemberani sepupu Nabi shollallohu alaihi wasallam. Yang berjalan kaki dari Madinah ke Yarmuk, perjalanan sejauh 1200 kilometer di bawah terik matahari padang pasir. Ia tetap teguh melangkah walaupun Khalid bin Walid keberatan, "Jangan kau lakukan ini wahai Ikrimah karena jika engkau celaka, itu adalah musibah bagi umat Islam” kata Panglima Khalid bin Walid khawatir.

"Biarkan aku berjalan wahai Khalid..!!! Sesungguhnya, engkau lebih dahulu masuk Islam, dan bersama-sama dengan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Aku tidak mungkin menandingi amal dan pengorbananmu untuk Islam. Maka biarkan aku berjalan agar kedua kakiku menjadi saksi kelak di hadapan Allah,” jawab Ikrimah.

Di Yarmuk Ikrimah bertempur dengan sangat dahsyat, ia terbunuh syahid, dan pada diri Ikrimah terdapat tujuh puluh lebih tikaman, pukulan dan anak panah.

Demi Allah ....!!!!

Kami akan datang memenuhi panggilan Rabb kami walaupun harus berkonvoi dengan motor-motor butut kami.

Kami akan penuhi panggilan jihad ini walaupun harus menggunakan truk-truk pengangkut pasir.

Kami akan datang Jakarta, walau harus menyewa angkot atau berdesak-desakan di kereta ekonomi.

Kami takkan rela penista agama kami bebas berkeliaran


dilindungi para penguasa durjana.

Karena kami adalah penerus Khalid bin Walid...

Karena kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal...

مَا كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (١٢٠) وَلا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri rasul.

Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan.

Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan tidaklah mereka memberikan infak baik yang kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan," (QS At Taubah: 120-121)

Ya, tidak lah pantas mengaku muslim namun saat Islam dihina, Al Qur'an dihujat, ulama dilecehkan kita hanya diam saja.

"Labbayk ya Allah" Kami penuhi panggilan-Mu ya Allah.

Marilah wahai mujahidin, kita sambut seruan Jihadul Kalimah (jihad dengan lisan dan nasehat) ini, semoga setiap tetes keringat, setiap dahaga dan kehausan, setiap lelah penat dan setiap rupiah ditulis Allah sebagai sebuah pengorbanan serta penghapus dosa dan kesalahan.

Ustad Abu Izzuddin
(Bumi Allah 24/11/2016)

Silahkan dishare seluas-luasnya

>

Pemberi Fasilitas Demo 2 Desember Terancam Pidana jika…

SEMARANG Media Online– Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengancam akan memberi sanksi kepada para pihak yang memberikan sarana dan fasilitas untuk unjuk rasa di Jakarta pada 2 Desember 2016.
“Berdasarkan info intelijen tetap ada yang berangkat ke Jakarta pada aksi 2 Desember besok,” kata Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono, di sela apel konsolidasi mengawal kebinekaan di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin (27/11/2016).
Hadir dalam kesempatan apel itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal Jaswandi, Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji, serta prajurit dari berbagai kesatuan.

Condro menegaskan, sanksi akan ditegakkan jika kegiatan unjuk rasa tersebut berujung pada tindak pidana. Jika hal itu terjadi, maka polisi akan menyelidiki siapa yang memberi fasilitas dan dana.
Selain itu, polisi juga mengatur kendaraan angkutan yang dipakai ke Jakarta. Ia mengingatkan pada Organda agar tidak menyalahgunakan trayek dalam memfasilitasi warga ke Jakarta.
“Penggunaan sarana transportasi harus sesuai penggunaan trayek. Organda sudah sosialisasi perpindahan satu tempat ke tempat lain ada trayeknya,” kata dia.
Dalam apel kebinekaan sendiri, Kapolda membacakan maklumat yang berisi empat poin utama. Maklumat itu antara lain, pertama dalam penyampaian pendapat, masyarakat Jateng bertanggung jawab mematuhi hak orang lain, menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa; kedua dilarang membawa senjata api, senjata pemukul, atau yang membahayakan.
Ketiga, pemberian fasilitas sarana dan fasilitas unjuk rasa yang menimbulkan pidana dapat dikenakan sanksi; dan penggunaan sarana transportasi harus sesuai penggunaan trayeknya. |  KOMPAS.com

Nasi Bungkus dan Air Mineral Tersedia Gratis Sepanjang Jalan untuk Peserta 212 dari Ciamis

Jawa Barat Media Online -HATI siapa yang tidak akan bergetar melihat ribuan mujahid Ciamis yang kemarin sempat long march jalan kaki. Jika hatimu tak bergetar, maka berdukalah. Karena mungkin hatimu sedang sakit tertutup debu-debu duniawi.

Jika iman sudah memanggil, maka tak ada yang bisa menghalangi. Jarak yang jauh bukan menjadi masalah. Konsumsi yang mungkin terlihat sulit, bukan menjadi rintangan. Karena mereka yakin bahwa pertolongan Allah begitu dekat.


Dan keyakinan mereka berbuah manis. Ketika mereka berjalan baru menempuh jarak 50 km, ternyata pemerintah mencabut larangan untuk bus yang selama ini menolak mengangkut peserta aksi.

Di saat perut minta haknya untuk diisi, ternyata sepanjang jalan yang dilalui, banyak masyarakat yang memberikan pertolongan secara sukarela. Ribuan nasi bungkus beserta air mineral tersedia gratis untuk mereka. Indahnya kebersamaan ini.

Siapakah yang menggerakan pertolongan itu? Tentu Allah. Karena mereka berjuang mengharap “bayaran” dari Allah semata, maka Allah pun membalasnya spontan di dunia. Allah tak akan menelantarkan hamba-Nya yang berjuang ikhlas untuk-Nya semata.

Dan saya yakin aksi 212 di Jakarta nanti tak akan pernah sepi dari pertolongan-Nya. Para peserta aksi tak perlu takut kelaparan atau kehausan, karena Allah akan menjaga mereka. [Widi Astuti]

Aung San Suu Kyi Tunda Kunjungan ke Indonesia

Yangon - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menunda kunjungannya ke Indonesia pada Desember mendatang. Penundaan ini diumumkan setelah kepolisian Indonesia menggagalkan rencana pengeboman Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.

Seperti dilansir AFP, Selasa (29/11/2016), Suu Kyi berencana untuk mengunjungi Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Singapura pada 30 November hingga 2 Desember mendatang. Namun seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Myanmar menyatakan rencana kunjungan itu ditunda.

"Kami menunda kunjungan ke Indonesia karena persoalan di Rakhine dan juga wilayah utara Shan State," terang Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Myanmar, Aye Aye Soe. Shan State merupakan lokasi pertempuran militer Myanmar dengan pemberontak etnis.

"Rencana kunjungan akan diatur dalam waktu dekat," tutur Aye Aye Soe kepada AFP, sembari membantah penundaan ini didasari alasan keamanan.

Baca juga: Negara Barat Makin Prihatin Akan Cara Suu Kyi Tangani Kekerasan di Myanmar

Namun diketahui pekan lalu, Polri menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa wilayah. Terduga teroris perakit bom bernama Rio Priatna Wibowo ditangkap pada Rabu (23/11), di Majalengka, Jawa Barat. Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah besar peledak dengan kekuatan tinggi.

Pada Sabtu (26/11), Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror menangkap terduga teroris bernama Bahrain Agam di Aceh Utara. Lalu pada Minggu (27/11) pagi, Densus 88 meringkus satu lagi terduga teroris bernama Saiful Bahri di Serang, Banten. Baik Bahrain maupun Saiful sama-sama diyakini sebagai anggota jaringan Rio Priatna Wibowo. Dari penangkapan itu, terungkap rencana pengeboman sejumlah lokasi, termasuk Kedubes Myanmar di Jakarta.

"Tersangka (Saiful-red) turut merencanakan pengeboman di Gedung DPR RI, Mabes Polri, Kedutaan Myanmar dan Stasiun TvOne dan Metro TV," terang Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (27/11).

Ditambahkan Boy Rafli, bahwa anggota jaringan Rio Priatna Wibowo juga merupakan anggota kelompok Jemaah Ansar Daulah atau JAD, yang telah berbaiat kepada militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). "Kelompok jaringan Rio merupakan sel JAD yang berbaiat kepada ISIS," ungkap Boy.

Baca juga: Polri: Terduga Teroris Banten Rencanakan Bom Gedung DPR dan Mabes Polri

Sementara itu, terkait krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, sejumlah unjuk rasa digelar di beberapa negara termasuk Indonesia. Ratusan demonstran menggelar aksinya di Jakarta, pekan lalu, menyerukan pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar terkait penindasan kepada minoritas Rohingya di Rakhine.

(nvc/bpn)
Aung San Suu Kyi Tunda Kunjungan ke Indonesia
Aung San Suu Kyi saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB (REUTERS/Carlo Allegri)

Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini

JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempersiapkan tiga hal terkait pelaksanaan aksi damai yang akan berlangsung Jumat (2/12) mendatang di Monumen Nasional (Monas).

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjelaskan, hal pertama yang dipersiapkan adalah terkait ketersediaan toilet mobile.

BACA JUGA :
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat
Antisipasi demo, polisi tetap siagakan personel
"Di samping juga toilet yang ada ratusan di Monas, ditambah mobil toilet nanti akan ditambah lagi bantuan (tangki air dari) Transjakarta empat mobil. Jadi semua 12 mobil toilet, 4 diantaranya untuk mengambil air wudhu," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/11).

Kedua, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan tenaga kesehatan. Sebanyak 50 petugas kesehatan dan 15 ambulance akan disiagakan selama aksi. Rumah sakit umum yang ada di sekitar Monas juga dibuka selama 24 jam.

Pemprov DKI Jakarta juga menyiagakan mobil pemadam kebakaran.

"3.000 personel Satpol PP kami kerahkan untuk pengamanan," kata Sumarsono.

Selain itu, pada hari tersebut, Pemprov DKI Jakarta akan menutup wisata ke Tugu Monas. Para pendemo bisa memarkirkan kendaraan mereka di Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, dan Lapangan IRTI Monas.

Dia memperkirakan taman di Monas akan rusak karena banyaknya jumlah massa yang melakukan aksi.

"Saya yakin itu, kemarin aja (saat aksi 4 November) 6.600 tanaman rusak. Pokoknya usul saya tanaman itu tanam yang berduri aja, kalau berduri kan orang takut," kata Sumarsono. (Baca: Polda Metro Jaya Akan Kawal Demo 2 Desember secara Humanis)

Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) sepakat aksi unjuk rasa pada 2 Desember dipusatkan di Monas.

GNPF MUI menuntut agar tersangka dugaan penista agama, Basuki Tjahaja Purnama, segera ditahan. Massa juga akan menuntut kasus Ahok untuk segera dilimpahkan ke pengadilan. Demonstrasi akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. (Kurnia Sari Aziza)

Editor : Sanny Cicilia
Sumber : Kompas.Com

Tags  demonstrasi 2 Desember
TOPIK #DEMO 212
Penjualan tiket kereta jelang demo 212 normal
Penjualan tiket kereta jelang demo 212 normal
Polri minta warga luar Jakarta tak ikut aksi 212
Polri minta warga luar Jakarta tak ikut aksi 212
Polri siagakan 22.000 personel amankan demo 212
Polri siagakan 22.000 personel amankan demo 212
Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini
Demo 212, DKI siapkan tiga hal ini
Warga Lampung diimbau tak ke Jakarta untuk berdemo
Warga Lampung diimbau tak ke Jakarta untuk berdemo
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat
Kadin: Demo 212 bikin perputaran rupiah tersendat

KaPolri mengimbau masyarakat dari luar Jakarta tidak mengikuti aksi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.

JAKARTA Media Online. KaPolri mengimbau masyarakat dari luar Jakarta tidak mengikuti aksi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
Masyarakat di sarankan untuk menggelar aksi damai dalam bentuk doa bersama di daerah-nya masing - masing saja" himbau Tito

"Masyarakat daerah di imbau andaikan bisa dilaksanakan dzikir atau istigasah itu sesuatu yang baik ketimbang harus ke Jakarta" ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/11/16) malam.

"Jadi masyarakat dipilih segala sesuatu yang efisien dan tidak menimbulkan risiko yang besar.
Kalau masyarakat iring - iringan terlalu jauh, juga berisiko.
Lebih baik semangat melakukan istigasah di daerah itu bagian yang dianjurkan" ucap dia.
Meski begitu, Boy mengaku tidak bisa melarang jika masyarakat dari luar daerah tetap ingin mengikuti aksi damai di Jakarta.
Ia berharap masyarakat mengutamakan keselamatan dalam perjalanan jika ingin mengikuti aksi 2 Desember di Jakarta.

"Jika ikut aksi di Jakarta, kami imbau perhatikan faktor keselamatan selama di jalan raya. Patuhi petugas selama dalam pengamanan jalur di Jakarta khususnya di Silang Monas. Terutama berkaitan dengan penempatan kendaraan dari luar kota. Nanti ada petugas khusus yang mengatur," ucap Boy.

Aksi damai tersebut merupakan aksi lanjutan yang telah dilakukan pada 4 November 2016 lalu, terkait pengawalan proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Polri memberi izin aksi digelar di Monas yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjamaah. (Akhdi Martin)

GUS SHOLAH: SHOLAT JUM'AT DI JALAN TIDAK DILARANG

GUS SHOLAH: SHOLAT JUM'AT DI JALAN TIDAK DILARANG

Pengurus Besar Nadhlatul Ulama telah mengeluarkan fatwa larangan salat Jumat di jalan. Namun, suara berbeda disampaikan oleh ulama NU lainnya. Sholahudin Wahid atau Gus Sholah.

Adik kandung Abdurrahman Wahid ini mengatakan, bahwa tidak ada larangan sama sekali dalam Islam untuk menunaikan salat Jumat di jalan. Menurutnya, salat Jumat di jalan boleh dilakukan. Terlebih jika masjid sudah tidak dapat menampung jamaah salat Jumat lagi.

"Kalau memang tidak bisa menampung jamaah, ya apa boleh buat," kata Gus Sholah, di Surabaya, Kamis, 24 November 2016

Gus Sholah mengatakan, keinginan umat Islam untuk melakukan aksi di Jakarta pada 2 Desember mendatang tidak perlu dilarang. Sebab, hal itu merupakan hak konstitusional setiap warga negara. "Kalau menurut saya tidak perlu dihalangi keinginan mereka. Mau diapakan lagi kalau mereka mau unjuk rasa," ujar Gus Sholah.

Terlebih, jika aksi itu dibarengi dengan kegiatan salat Jumat, maka hal itu adalah sesuatu yang biasa. "Konteksnya ini kan orang berbondong-bondong ke Jakarta untuk ikut salat Jumat, jadi itu hak masing-masing individu," ujar pesaing Said Aqil Siradj dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang tersebut.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan fatwa terkait salat Jumat di jalan raya. Namun tidak dijelaskan apakah fatwa itu berhubungan dengan rencana sejumlah ormas Islam yang akan menggelar aksi pada 25 November atau 2 Desember.

"NU sudah mengeluarkan fatwa bahwa Jumatan di jalan tidak sah," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.

KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL, TAK ADA YANG BISA HALANGI KAMI BELA ISLAM

KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL, TAK ADA YANG BISA HALANGI KAMI BELA ISLAM

Ketahuilah ....

Kalian bisa melarang semua perusahaan bus, travel dan angkutan massal lainnya agar tidak mengangkut kami berjihad membela agama kami.

Kalian bisa meneror dan mengancam para sopir dan kernet agar tidak mengantarkan kami memenuhi seruan ulama kami

Kalian bisa menakut-nakuti semua ketua RT, RW dan Lurah agar melarang warganya berangkat menjawab seruan jihad yang mulia ini

Namun ketahuilah, kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal pahlawan pemberani sepupu Nabi shollallohu alaihi wasallam. Yang berjalan kaki dari Madinah ke Yarmuk, perjalanan sejauh 1200 kilometer di bawah terik matahari padang pasir. Ia tetap teguh melangkah walaupun Khalid bin Walid keberatan, "Jangan kau lakukan ini wahai Ikrimah karena jika engkau celaka, itu adalah musibah bagi umat Islam” kata Panglima Khalid bin Walid khawatir.

"Biarkan aku berjalan wahai Khalid..!!! Sesungguhnya, engkau lebih dahulu masuk Islam, dan bersama-sama dengan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Aku tidak mungkin menandingi amal dan pengorbananmu untuk Islam. Maka biarkan aku berjalan agar kedua kakiku menjadi saksi kelak di hadapan Allah,” jawab Ikrimah.

Di Yarmuk Ikrimah bertempur dengan sangat dahsyat, ia terbunuh syahid, dan pada diri Ikrimah terdapat tujuh puluh lebih tikaman, pukulan dan anak panah.

Demi Allah ....!!!!

Kami akan datang memenuhi panggilan Rabb kami walaupun harus berkonvoi dengan motor-motor butut kami.

Kami akan penuhi panggilan jihad ini walaupun harus menggunakan truk-truk pengangkut pasir.

Kami akan datang Jakarta, walau harus menyewa angkot atau berdesak-desakan di kereta ekonomi.

Kami takkan rela penista agama kami bebas berkeliaran


dilindungi para penguasa durjana.

Karena kami adalah penerus Khalid bin Walid...

Karena kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal...

مَا كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ (١٢٠) وَلا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri rasul.

Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan.

Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan tidaklah mereka memberikan infak baik yang kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan," (QS At Taubah: 120-121)

Ya, tidak lah pantas mengaku muslim namun saat Islam dihina, Al Qur'an dihujat, ulama dilecehkan kita hanya diam saja.

"Labbayk ya Allah" Kami penuhi panggilan-Mu ya Allah.

Marilah wahai mujahidin, kita sambut seruan Jihadul Kalimah (jihad dengan lisan dan nasehat) ini, semoga setiap tetes keringat, setiap dahaga dan kehausan, setiap lelah penat dan setiap rupiah ditulis Allah sebagai sebuah pengorbanan serta penghapus dosa dan kesalahan.

Ustad Abu Izzuddin
(Bumi Allah 24/11/2016)

Silahkan dishare seluas-luasnya

X-Muslim Cyber Army

Featured Posts

About us

Recent Posts

Popular Posts